BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Belakangnan
ini kita sering melihat adanya berbagai gerakan kaum perempuan untuk menuntut beberapa hak-nya agar bisa
sederajat dengan laki-laki seperti hak untuk bekerja seperti laki-laki, hak berpendapat seperti laki-laki, hak menjabat posisi seperti laki-laki
yang lebih dikenal dengan emasipasi wanita.
Hal tersebut terjadi karena kaum perempuan merasakan adanya
ketidak adilan gender yang lebih merugikannya. Namun kesetaraan gender yang merupakan kesamaan hak antara
perempuan dengan laki-laki yang mana sering disalah arti oleh beberapa kalangan
masyarakat. Diantaranya yaitu gender dianggap sebagai sesuatu yang menyebabkan
perempuan menjadi lupa akan kodratnya, bentuk upaya perempuan menyaingi
laki-laki intervensi budaya asing yang akan merombak tatanan budaya harmonis
antara perempuan dan laki-laki, atau banyak yang menganggap bicara soal gender
hanyalah bicara soal perempuan sehingga laki-laki tidak perlu terlibat di
dalamnya.
Hal ini
pulalah yang mendorong Penulis untuk mengetahui bagaimana pemahaman kita ,
terutama mahasiswa FISIP UR mengenai konsep
gender dan jenis kelamin.
2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan :
a.
Untuk memenuhi tugas Pengantar
Sosiologi yang diberikan pada Penulis,
b.
Untuk
mengetahui pemahaman mahasiswa FISIP UR tentang gender.
Manfaat :
a. Agar lebih memahami konsep gender yang
sebenarnya,
b. Agar tidak terjadi lagi kekeliruan
pemahaman tentang gender dan jenis kelamin.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Gender dan Jenis kelamin
A.Gender
Gender adalah pembagian peran
kedudukan, dan tugas antara laki-laki dan perempuan ditetapkan oleh masyarakat
berdasarkan sifat perempuan dan laki-laki yang dianggap pantas sesuai
norma-norma, adat istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan masyarakat. Misal:
- Perempuan melakukan pekerjaan rumah tangga, sedang laki-laki dianggap tidak pantas
- Tugas utama laki-laki mengelola kebun, tugas perempuan ‘hanya membantu’
- Kegiatan PKK dan program kesehatan keluarga, lebih pantas oleh perempuan.
Gender memiliki perbedaan-perbedaan bentuk antara satu
masyarakat dengan masyarakat lain karena norma-norma, adat istiadat,
kepercayaan, dan kebiasaan masyarakat yang berbeda.
Gender berubah dari waktu ke waktu karena adanya
perkembangan yang mempengaruhi nilai-nilai dan norma-norma masyarakat tersebut
B.Jenis Kelamin
Jenis Kelamin adalah perbedaan
bentuk, sifat, dan fungsi biologi laki-laki dan perempuan yang menentukan
perbedaan peran mereka dalam menyelenggarakan upaya meneruskan garis keturunan.
Perbedaan ini terjadi karena mereka memiliki alat-alat untuk meneruskan
keturunan yang berbeda, yang disebut alat reproduksi. Alat reproduksi laki-laki
dan perempuan hanya dapat berfungsi kalau dipadukan. Artinya alat reproduksi
perempuan tidak bisa bekerja sendiri.
1.2 Agen Sosialisasi Gender
Keluarga
Kelompok yang paling berperan dalam pembentukan pribadi seseorang adalah keluarga.Dimana kita juag diperkenalkan tentang nilai gender misal:anak perempuan membantu ibu di dapur dan anak laki-laki membantu ayahnya membetulkan genting.
Lingkungan Tempat Tinggal
Berdasarkan hasil penelitian anak dari pemukiman miskin menjadi anak yang sering bertabrakan dengan hukum dan anak yang berada di lingkungan yang berada lebih terjaga biasanya menjadi lebih aman keberadaannya.Atau bagaimana keluarga--keluarga yang tinggal di lingkungan sampah tidak menganggap bahaya mengancam ketika anak mereka bermain di tumpukan sampah.
Agama
Dengan nilai yang ada di dalamnya,agama menjadi penting bagi kehidupan kita.Juga pada pemahaman baik dan buruk pada seseorang .
Sekolah
Dalam konteks ini,mereka belajar tentang perspektif yang lebih luas tentang segala hal yang membantu mereka untuk menjalankan peran yang ada di luar keluarga.Misal tentang:patriotisme,kebaikan,demokrasi,kejujuran yang diselipkan dalam pelajaran .Disekolah juga diajarkan pesan-pesan khusus negara.
Kelompok Bermain
Nilai-nilai yang berkeliaran di antara teman dalam kelompok bermain ini sering menjadi sangat menjengkelkan untuk orang tua karena kadang sama sekali tidak pernah didengar di rumah atau di sekolah.Dan untuk konteks remaja,misal keberadaan teman kongko-kongko juga tidak bisa dikesampingkan yang sangat memengaruhi gaya dan tingkah laku kita.
Kelompok yang paling berperan dalam pembentukan pribadi seseorang adalah keluarga.Dimana kita juag diperkenalkan tentang nilai gender misal:anak perempuan membantu ibu di dapur dan anak laki-laki membantu ayahnya membetulkan genting.
Lingkungan Tempat Tinggal
Berdasarkan hasil penelitian anak dari pemukiman miskin menjadi anak yang sering bertabrakan dengan hukum dan anak yang berada di lingkungan yang berada lebih terjaga biasanya menjadi lebih aman keberadaannya.Atau bagaimana keluarga--keluarga yang tinggal di lingkungan sampah tidak menganggap bahaya mengancam ketika anak mereka bermain di tumpukan sampah.
Agama
Dengan nilai yang ada di dalamnya,agama menjadi penting bagi kehidupan kita.Juga pada pemahaman baik dan buruk pada seseorang .
Sekolah
Dalam konteks ini,mereka belajar tentang perspektif yang lebih luas tentang segala hal yang membantu mereka untuk menjalankan peran yang ada di luar keluarga.Misal tentang:patriotisme,kebaikan,demokrasi,kejujuran yang diselipkan dalam pelajaran .Disekolah juga diajarkan pesan-pesan khusus negara.
Kelompok Bermain
Nilai-nilai yang berkeliaran di antara teman dalam kelompok bermain ini sering menjadi sangat menjengkelkan untuk orang tua karena kadang sama sekali tidak pernah didengar di rumah atau di sekolah.Dan untuk konteks remaja,misal keberadaan teman kongko-kongko juga tidak bisa dikesampingkan yang sangat memengaruhi gaya dan tingkah laku kita.
1.3 Perbedaan Gender
dan Jenis Kealmin
A .Gender
1. Merupakan perbedaan peran, hak, dan kewajiban,
kuasa dan kesempatan antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan masyarakat,
2. Gender tidak sama di seluruh dunia,
tergantung dari budaya dan perkembangan masyarakat di satu wilayah, sifatnya
lokal.
3. Gender berubah dari waktu ke waktu.
Setiap peristiwa dapat merubah hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam
masyarakat.
B. Jenis Kelamin
1.
Merupakan
perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan.
2.
Perbedaan
sex sama diseluruh dunia bahwa perempuan bisa hamil sementara laki-laki tidak,
sifatnya Universal
3.
Perbedaan
sex tidak berubah dari waktu ke waktu. Dari dulu hingga sekarang dan masa
datang , laki-laki tidak mengalami menstruasi dan tidak dapat hamil.
1.4
Ketidakadilan Gender
Gender menjadi masalah bila ada salah satu pihak yang
dirugikan. Pihak yang mengalami kerugian itu disebut mengalami ketertindasan
atau ketidakadilan gender. Keadaan salah satu jenis gender lebih baik keadaan
dan kedudukannya dari jenis gender lain, disebut juga ketimpangan gender.
Ketimpangan atau ketidakadilan gender tidak mutlak berarti penindasan
perempuan, walaupun benar perempuan lebih banyak mengalami ketimpangan. Karena
ketertinggalan salah satu jenis kelamin ini akan menimbulkan ketidakseimbangan
dalam masyarakat.
Akibat Ketidaksetaraan atau
Ketidakadilan Gender
- Penomorduaan (subordination)
- Peminggiran (marginalisation)
- Beban ganda (double burden)
- Kekerasan (violence)
- Pelabelan negatif (stereotype)
2. ANALISIS DATA HASIL KUESIONER
Metode pengumpulan data dalam
penulisan makalah ini adalah dengan memberikan beberapa pertanyaan mengenai konsep gender dan jenis kelamin kepada 5 orang mahasiswa
FISIP Universitas Riau sebagai responden, sebagaimana dijelaskan sebagai
berikut :
1.Menurut Anda apakah gender dan jenis
kelamin itu sama?
NO
|
RESPONDEN
|
JAWABAN
|
1
|
Responden 1
|
Iya, Gender merupakan kata dalam bahasa Inggris yang jika
diartikan kedalam Bahasa Indonesia adalah jenis kelamin.
|
2
|
Responden 2
|
Iya, karena jenis kelamin dalam Bahasa Indonesianya,
sedangkan gender bahasa Inggrisnya.
|
3
|
Responden 3
|
Tidak, Jenis kelamin itu perbedaan laki-laki dn perempuan,
gender perbedaan psikologi dan peran-peran.
|
4
|
Responden 4
|
Tidak, Jenis kelamin biasannya digunakan untuk menentukan
identitas , atau hanya untuk menetukan apakah sesorang itu laki-laki atau
perempuan.Sedangkan gender dipakai
untuk hal-hal yang lebih umum ,mengumpamakan benda atau misalnya feminim.
|
5
|
Responden 5
|
Iya, karna jenis kelamin itu nama lain dari gender.
|
Hasil data menunjukkan 60%
berpendapat bahwa gender itu sama dengan jenis kelamin dan hanya 10% yang tidak
setuju.
2. Agen sosialisai manakah yang paling
berperan dalam pembentukan gender dalam hidup Anda?
NO
|
RESPONDEN
|
JAWABAN
|
1
|
Responden 1
|
Keluarga, sebagian besar waktu dihabiskan bersama keluarga
|
2
|
Responden 2
|
Keluarga, karna keluarga tempat pertama kali kita
bersoisalisasi.
|
3
|
Responden 3
|
Keluarga, sudah pasti keluarga, orang tua menjadi teladan
bagi Saya,sehingga sikap dan kepribadian saya sangat dipengaruhi oleh
keluarga.
|
4
|
Responden 4
|
Keluarga, dimana orang tua dari kecil mulai mengajarkan
dan menanamkan nilai-nilai dalam hidup
kita.
|
5
|
Responden 5
|
Keluarga, karena keluarga merupakan agen sosialisasi yang
pertama dan utama bagi Saya.
|
Data menunjukkan bahwa semua (100%)
responden setuju bahwa keluarga merupakan agen sosialisasi gender yang paling
berperan dalam hidup mereka.
3.Apakah Anda merasa adanya
ketidakadilan gender antara laki-laki dan perempuan?
NO
|
RESPONDEN
|
JAWABAN
|
1
|
Responden 1
|
Tidak, sampai saat ini dalam lingkungan keluarga,teman
atau kampus Saya tidak merasa adanya ketidakadilan.
|
2
|
Responden 2
|
Iya, pada kenyataannya perlakuan antara laki-laki atau
perempuan dibeda-bedakan,lebih mengutamakan laki-laki,apalagi di Melayu.
|
3
|
Responden 3
|
Iya, banyak Saya lihat perempuan selalu dipandang lemah
dari laki-laki.
|
4
|
Responden 4
|
Iya, Misalnya pada saat dilapangan kerja ada beberapa
posisi pekerjaan yang hanya laki-laki atau perempuan saja yang bisa menempati
posisi tersebut.
|
5
|
Responden 5
|
Iya, seperti pada urusan rumah tangga, mencuci , memasak,
dan sebagainya lebih sering perempuan yang mengerjakan, padahal unutk
melakukna hal itu tidak perlu memnadang gender.
|
Hasil data menunjukkan 80% mahasiswa
FISIP UR merasakan adanya ketidakadilan gender antara laki-laki dan perempuan.
4.Jenis kelamin manakah yang sering
mengalami ketidakadilan gender?
NO
|
RESPONDEN
|
JAWABAN
|
1
|
Responden 1
|
Perempuan, dalam beberapa kasus seperti kekerasan dalam
rumah tangga yang biasa menjadi korban adalah perempuan.
|
2
|
Responden 2
|
Perempuan, dapat dilihat pada kenyataan kehidupan
sehari-hari.
|
3
|
Responden 3
|
Perempuan, begitu
yang Saya rasakan.
|
4
|
Responden 4
|
Perempuan, Banyak terjadi pelecehan terhadap perempuan,
kekerasan dalam rumah tangga, dan beberapa profesi tertentu yang posisisnya
tidak dapat diisi oleh perempuan.
|
5
|
Responden 5
|
Perempuan, karna lebih lemah dari laki-laki.
|
Hasil data menunjukkan semua (100%)
responden setuju bahwa yang sering mengalami ketidakadilan gender adalah
perempuan.
5.Menurut Anda apakah emansipasi wanita
patut untuk dilakukan?
NO
|
RESPONDEN
|
JAWABAN
|
1
|
Responden 1
|
Iya, tapi hanya dalam beberapa kasus saja seperti pada
kekerasan dalam rumah tangga,namun emansipasi wanita yng berlebihan dapat
menyebabkan kehancuran rumah tangga tersebut.
|
2
|
Responden 2
|
Iya, karna wanita harus bangkit.
|
3
|
Responden 3
|
Iya, namun tidak dalam segala aspek karna ada beberapa hal
yang hanya bisa dilakukan oleh laki-laki.
|
4
|
Responden 4
|
Iya, supaya tidak dilecehkan, tidak dipandang sebelah mata
lagi dan memberikan kesempatan pada wainta untuk mengembangkan diri.
|
5
|
Responden 5
|
Iya, ketidakadilan gender sangat merugikan perempuan
sehingga harus melakukan emansipasi agar dapat memperoleh hak-hak yang sama
dengan laki-laki.
|
Semua (100%) responden berpendapat
bahwa emansipasi wanita itu patut ntuk dilakukan.
6.Apakah Anda setuju dengan kesetaraan
gender antara laki-laki dan perempuan?
NO
|
RESPONDEN
|
JAWABAN
|
1
|
Responden 1
|
Tidak, Saya rasa hanya perlu saling menghargai dan menghormati tidak perlu adanya
kesetaraan gender, dalam agama Islam derajat suami lebih tinggi daripada
istri.
|
2
|
Responden 2
|
Tidak, bagaimanapun juga laki-laki dan perempuan itu tidak
dapat disamakan.
|
3
|
Responden 3
|
Tidak, hal itu tidak mungkin terjadi.
|
4
|
Responden 4
|
Iya, supaya tidak ada lagi perbedaan antara laki-laki dan
perempuan. Walaupun begitu tidak boleh lupa pada kodrat masing-masing.
Misalnya wanita itu sudah kodratnya untuk hamil dan melahirkan.
|
5
|
Responden 5
|
Tidak, banyak hal yang tidak dapat dilakukan oleh wanita
atau hanya laki-laki saja yang mampu mengerjakannya, begitu juga sebaliknya.
|
Hasil data menunukkan 80% responden
tidak setuju dilakukannya kesetaraan gender dan hanya 10% yang setuju.
3. HASIL ANALISIS DATA
Setelah melakukan pengumpulan dan
pengolahan data, langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis terhadap data
tersebut, sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:
1. Menurut Anda apakah jenis kelamin dan
gender itu sama?
Data responden menunjukkan bahwa 3 dari 5 orang (60%)
mahasiswa FISIP UNRI berpendapat bahwa gender itu sama dengan jenis kelamin,
dimana gender merupakan bahasa Inggris dari jenis kelamin.
Pada kenyataannya gender tidak sama dengan jenis kelamin,
karna gender merupakan perbedaan pembagian peran kedudukan, dan tugas antara
laki-laki dan perempuan sedangkan jenis kelamin itu perbedaan biologis antara
laki-laki dan perempuan.
Hal tersebut membuktikan bahwa sebagian besar mahasiswa
FISIP UNRI belum mengerti tentang pengertian gender yang sebenanrnya.
2. Agen sosialisai manakah yang paling
berperan dalam pembentukan gender dalam
hidup Anda?
Hasil
analisis data menunjukkan bahwa semua (100%) responden sepakat bahwa agen
sosialisasi gender yang paling berpengaruh dalam hidup mereka adalah keluarga,
dimana kelurga merupakan tempat sosialisasi yang pertama serta menanamkan
nilai-nilai dan menjadi teladan, sehingga sangat berpengaruh dalam pembentukan
gender dan kepribadian mereka.
3. Apakah Anda merasa adanya ketidakadilan
gender antara laki-laki dan perempuan?
Berdasarkan jawaban responden diperoleh kesimpulan bahwa
sebagian besar mahasiswa FISIP UNRI merasa adanya ketidakadilan gender antara
laki-laki dan perempuan, dan biasanya yang dirugikan itu adalah kaum perempuan.
Hal itu dibuktikan dengan jawaban 4 dari
5 (80%) dari mahasiswa FISIP UNRI yang
setuju bahwa adanya ketidakadilan gender.
4. Jenis kelamin manakah yang sering
mengalami ketidakadilan gender?
Gender menjadi masalah bila ada salah satu
pihak yang dirugikan. Pihak yang mengalami kerugian itu disebut mengalami
ketertindasan atau ketidakadilan gender. Keadaan salah satu jenis gender lebih
baik keadaan dan kedudukannya dari jenis gender lain, disebut juga ketidakadilan
gender . Ketimpangan atau ketidakadilan gender tidak mutlak berarti penindasan
perempuan, walaupun benar perempuan lebih banyak mengalami ketimpangan. Karena
ketertinggalan salah satu jenis kelamin ini akan menimbulkan ketidakseimbangan
dalam masyarakat.
Ternyata semua responden setuju bahwa
yang sering mengalami ketidakadilan gender adalah perempuan. Hal tersebut dapat
dilihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada pembagian tugas dalam rumah
tangga yang baisanya lebih memeberatkan perempuan.
5 . Menurut Anda apakah
emansipasi wanita patut untuk dilakukan?
Emansipasi
wanita adalah perjuangan wanita menuntut hak-nya
agar bisa sederajat dengan laki-laki. Menrut jawaban dari pertanyan tersebut ,semua responden beranggapan bahwa
emansipasi wanita patut untuk dilakukan, namun tidak dalam segala kasus karna
pada dasarnya ada beberapa hal yang hanya dapat dilakukan oleh laki-laki saja
dan sebaliknya, serta tidak boleh melupakan kodratnya masing-masing.
6.Apakah Anda
setuju dengan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan?
Pria dan wanita sampai hari kiamatpun
tidak akan bisa sama karena memang tidak sama. Dan perlu diketahui bahwa
keduanya bukanlah pesaing yang saling
mengalahkan dan dikalahkan. Terlalu naif bagi pria apabila ia bersaing dan
ingin mengalahkan wanita dan terlalu jumawa apabila wanita minta disamakan dan
bahkan ingin mengalahkan pria dengan gerakan
emansipsi wanita yang kebablasan. Oleh sebab itu kesetaraan gender
antara laki-laki dan permpuan tidak mungkin terjadi.
Sependapat dengan hal tersebut, sebagian
besar mahasiswa FISIP UNRI tidak setuju dengan kesetaraan gender antara
laki-laki dan perempuan, karena berdasarkan jawaban responden 4 orang (80%) menyatakan
tidak setuju dan hanya 1 orang (10%) yang setuju dengan dilakukannya kesetaraan
gender antara laki-laki dan perempuan.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Setelah melakukan
pengumpulan, pengolahan dan analisis data penulis berkesimpulan bahwa sebagian
besar Mahasiswa FISIP UR belum mengerti tentang pengertian gender. Mereka menganggap bahwa jenis kelamin
itu adalah nama lain dari gender, padahal gender dan jenis kelamin itu sangat
berbeda.
Sebagian besar
mahasiswa FISIP UR merasa bahwa ketidakadilan gender banyak terjadi pada kaum
perempuan,yang menyebabkan kaum perempuan patut untuk melakukan emansipasi wanita agar mendapatkan
hak-haknya, tetapi juga tidak boleh lupa akan kodratnya masing-masing. Namun demikian, mereka menganggap bahwa
kesetaraan gender tidak perlu dilakukan karna pada dasarnya sampai kapanpun
laki-laki dan perempuan tidak akan pernah bisa sama, seperti adanya pekerjaan
yang hanya dapat dilakukan oleh laki-laki saja atau sebaliknya.
2. SARAN
Banyak terjadi
kesalahpahaman mengenai perbedaan gender dan jenis kelamin, yang selanjutnya
mengakibatkan kekeliruan dalam masalah ketidakadilan gender. Oleh sebab itu
diharapkan agar kita lebih mempelajari dan memahami tersebut lebih jauh lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar