MAKALAH BAHASA INDONESIA
ANALISIS PERCAKAPAN
DISUSUN
OLEH:
SUKMIKA MARDALENA
1101111494
ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2011/2012
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah
menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin Penulis tidak akan sanggup menyelesaikan makalah yang
berjudul “Analisis Percakapan” ini dengan baik dan lancar.
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan
sesuai dengan waktunya.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat Penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Pekanbaru,
7 November 2011
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………....……….
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………….…... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan……………….……….……….….. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengerian Aanalisis…………………….…………………….…… 2
2.2 Pengertian dan Fungsi Bahasa……………..……….…………….. 2
2.3 Pengertian dan Pola Dasar Kalimat…………………………...….. 3
2.4 Kata Baku dan Kata Tidak Baku…………………………………. 5
2.5 Analisis Percakapan ………………………………………....…… 5
2.6 Hasil Analisis …………………………………………………….. 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………. 9
3.2 Saran……………………………………………………………... 9
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………….……………..…. 10
ii
BAB I
PENDAHLUAN
Pada masa sekarang ini makin
dirasakan pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Kita menyadari
bahwa interaksi segala macam bentuk kegiatan akan lumpuh tanpa bahasa. Melalui bahasa semua pikiran,perasaan maupun
informasi dapat disampaikan pada orang lain, namun untuk menyampaikan hal
tersebut tentu kita harus menggunakan kalimat yang efektif agar mudah dipahami.
Kenyataan di lapangan menunjukkan
bahwa dalam percakapan sehari-hari kita sering menggunakan bahasa asing
(campuran),singkatan-singkatan,bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari yang
belum tentu dimengerti oleh orang lain.
Hal ini pulalah yang mendorong Penulis
untuk membahas kesalahan-kesalahan berbahasa yang sering kita lakukan dalam
percakapan sehari-hari.
1.2 Tujuan dan
Manfaat
Tujuan penulisan makalah ini adalah
:
a.Untuk memenuhi tugas
Bahasa Indonesia yang diberikan pada penulis.
b.Untuk mengetahui
kesalahan-kesalahan berbahasa yang kita lakukan dalam percakapan sehari-hari.
Manfaat :
Meningkatkan
keasadaran kita untuk menggunakan kalimat-kalimat yang efekif dalam percakapan
agar mudah dipahami oleh orang lain.
1
BAB
II
PEMBAHASAN
Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna
meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Sedangkan pada kegiatan
laboratorium, kata analisa atau analisis dapat juga berarti kegiatan
yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu zat dalam
cuplikan.
Namun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III (2001) analisis merupakan:
(1) Penyelidikan terhadap suatu peristiwa
(karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya
(sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb), (2) Penguraian suatu
pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan
antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan,
(3) Penyelidikan kimia dng menguraikan sesuatu untuk
mengetahui zat bagiannya dan sebagainya, (4) Penjabaran sesudah
dikaji sebaik-baiknya (5) Pemecahan persoalan yg dimulai dengan dugaan akan
kebenarannya.
2.2 Pengertian
dan Fungsi Bahasa
Bahasa
adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbiter ( tidak ada hubungan antara
lambang bunyi dengan bendanya ) yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan
dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi, kerja sama, dan identifikasi diri.
Fungsi bahasa dalam masyarakat:
- Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
- Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
- Alat mengidentifikasi diri.
2
Bahasa
lisan lebih ekspresif dimana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur
menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.
Bahasa isyarat atau gestur atau
bahasa tubuh adalah salah satu cara berkomunikasi melalui gerakan-gerakan
tubuh. Bahasa isyarat digunakan permanen oleh penyandang cacat karena mereka
mempunyai bahasa sendiri.
Bahasa-bahasa itu berubah seiring waktu,
mendapat kata tambahan, dan mencuri kata-kata dari bahasa lain.Banyak situasi
yang menyebabkan bahasa punah. Sebuah bahasa punah ketika bahasa itu berubah
bentuk menjadi famili bahasa-bahasa lain dan pengaruh globalisasi menyebabkan masyarakat
indonesia menganggap bahasa indonesia itu tidak gaul dan terlalu formal. .
Selain
bahasa asing, bahasa daerah juga memberi pengaruh pada perkembangan bahasa
indonesia. Karena bahasa indonesia mungkin dianggap terlalu formal untuk
dipakai sehair-hari.
2.3 Pengertian dan Pola Dasar Kalimat
Kalimat adalah gabungan dari dua
buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi
akhir. Kalimat dapat dibagi-bagi lagi berdasarkan jenis dan fungsinya .Contohnya
seperti kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat pasif, kalimat
perintah, kalimat majemuk, dan lain sebagainya.
Setiap
kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan
membentuk kalimat yang mengandung arti.
Unsur-unsur
inti kalimat antara lain SPOK :
- Subjek / Subyek (S)
- Predikat (P)
- Objek / Obyek (O)
- Keterangan (K)
- Subjek / Subyek (S)
- Predikat (P)
- Objek / Obyek (O)
- Keterangan (K)
3
Kalimat lengkap adalah kalimat yang setidaknya
terdiri dari gabungan minimal satu buah subyek dan satu buah predikat. Kalimat
Majas termasuk ke dalam kalimat lengkap. Contoh kalimat Lengkap :
- Presiden SBY (S) membeli (P) buku gambar (O)
- Si Jarwo (S) Pergi (P)
- PKI (S) digagalkan (P) TNI (O)
b. Kalimat Tidak Lengkap
Kalimat tidak lengkap adalah kamilat yang tidak sempurna karena hanya memiliki
sabyek saja, predikat saja, objek saja atau keterangan saja. Kalimat tidak
lengkap dapat berupa semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban,
seruan, larangan, sapaan dan kekaguman. Contoh kalimat tak lengkap :
- Selamat sore
- Silakan Masuk!
- Kapan menikah?
c. Kalimat Efekif
Kalimat efektif adalah kalimat yang
dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis
serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud
penulis /pembicara, atau kalimat yang singkat, padat, dapat menyampaikan pesan
secara tepat dan dapat dipahami secara tepat pula.
Kalimat efektif dituntut oleh empat ketepatan yakni
1. Ketepatan pilihan kata
2. Ketepatan bentuk kata
3. Ketepatan pola kalimat
4. Ketepatan makna kalimat
Kalimat efektif dituntut oleh empat ketepatan yakni
1. Ketepatan pilihan kata
2. Ketepatan bentuk kata
3. Ketepatan pola kalimat
4. Ketepatan makna kalimat
4
2.4 Kata Baku dan Tidak Baku
a.Kata Baku
Kata yang standar yang benar menurut dalam pembahasan Bahasa Indonesia atau kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan.
Biasanya digunakan dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.
b.Kata Tidak Baku
Kata yang standar yang benar menurut dalam pembahasan Bahasa Indonesia atau kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan.
Biasanya digunakan dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.
b.Kata Tidak Baku
Kata yang digunakan tidak sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan atau kata yang tidak benar
menurut pembahasan Bahasa Indonesia
Biasanya digunakan dalam bahasa percakapan sehari-hari, bahasa tutur.
Biasanya digunakan dalam bahasa percakapan sehari-hari, bahasa tutur.
2.5 Analisis Percakapan
Pada
makalah ini Penulis menganalisis kesalahan berbahasa pada percakapan antara 4 orang yang sedang
menonton pertandingan sepak bola.
Berikut percakapan
beserta analisisnya :
Lia
: Dimana ni?
Winda : Liatlah, Senayan tu ha.
5
Iin : Bongak! Hampir gol ke gawang kita!
Hesty : Bustomi ada gak Kak?
Winda : Tau bola ya?
Hesty : Lumayanlah,tapi yang Indonesia aja.
6
Iin : Eh, ada iklan mesin cuci Firman sama
bininya tu?
Lia : Gak tau jugak In.
Winda : Ah! Gol pulak
dia.
Li! Gantilah channelnya,males ku
liat bola ni!
7
Lia : Haha.. Ada ada aja ko Win
2.6 Hasil Analisis
Setelah melakukan analisis terhadap
percakapan sebelumnya, Penulis menemukan beberapa kesalahan berbahasa yang sering kita lakukan dalam percakapan,
seperti penggunaan kata-kata yang tidak baku,kalimat yang tidak efekif dan
tidak lengkap serta penggunaan kata-kata asing (campuran).
Dalam hal ini Penulis telah mengubah
beberapa kata dari percakapan tersebut menjadi lebih baku dan mudah untuk
dimengerti.
Berikut
kalimat percakapan sesudah dianalisis:
Lia : Dimana
pertandingan ini berlangsung?
Winda : Lihatlah, ada bacaan Senayannya, berarti di Indonesia.
Iin : Ah! Sedikit
lagi gol ke gawang Indonesia.
Hesty : Bustomi ikut main Kak?
Winda : Kamu mengerti tentang sepak bola ya?
Hesty : Lumayan, tapi hanya seputar sepak bola Indonesia saja.
Iin : Wanita yang
bersama Firman dalam iklan mesin cuci itu istrinya ?
Lia : Aku juga tidak
tahu In.
Winda : Ah! Gol pula ke gawang Indonesia.
Lia, gantilah saluran televisinya. Aku malas lihat pertandingan ini.
Lia : Haha.. Ada-ada
saja kamu Win.
Dari
hasil analisis tersebut dapat dilihat bahwa percakapan yang mengguanakan
kalimat yang efektif dan kata-kata yang baku lebih mudah untuk dipahami.
8
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Bahasa merupakan perwujudan budaya yang digunakan
untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik melalui tulisan, lisan,
ataupun gerakan (bahasa isyarat) dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau
kemauan pada lawan bicara. Untuk itu dalam berkomunikasi kita harus menggunakan
kalimat-kalimat yang efektif agar mudah dipahami oleh orang lain.
Berdasarkan hasil paparan dan
analisis yang telah Penulis lakukan pada bagian sebelumnya,Penulis menemukan
berbagai kesalahan-kesalahan berbahasa seperti penggunaan kata-kata tidak baku,
kalimat yang tidak lengkap, kalimat yang tidak efektif serta penggunaan
kata-kata asing (campuran ).
Hal tersebut tentu dapat mempersulit
lawan bicara untuk memahami maksud atau tujuan yang ingin kita sampaikan. Oleh
sebab itu kita harus menyadari dan memperbaiki kesalahan-kesalahan berbahasa yang
sering kita lakukan dalam percakapan sehari-hari.
3.2
Saran
Dalam percakapan sehari-hari kita
tidak harus menggunakan bahasa yang baku, namun akan lebih baik lagi jika kita
menggunakannya, karna pemakaian
bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan atau yang dianggap baku merupakan
bahasa yang benar.
9
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul . 2007. Linguistik Umum . Jakarta : Rineka Cipta
Faizah, Hasanah . 2008. Mata Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia . Riau :
Cendikia Isnani
Yasyin,
Sulehan . 1995. Kamus Pintar Bahasa Indonesia dengan EYD & Kosa Kata Baru
Surabaya : Amanah
http://pelitaku.sabda.org/bahasa_yang_baik_dan_benar (diakses tanggal 1 November 2011,
pukul 19.30 WIB)
http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-bahasa/(diakses
tanggal 1 November 2011, pukul 19.30 WIB)
http://organisasi.org/pengertian_kalimat_dan_unsur_kalimat (diakses tanggal 1 November 2011,
pukul 19.30 WIB)
http://readone82.blogdetik.com/2009/08/26/kalimat-efektif/ (diakses tanggal 1 November 2011,
pukul 19.30 WIB)
http://andriew.blogspot.com/2011/03/pengertian-wacana-dan-analisis-wacana.html
(diakses
tanggal 1 November 2011, pukul 19.30 WIB)
http://tulisan-amalia.blogspot.com/2010/04/pengertian-dan-contoh-kata-baku-dan.html (diakses tanggal 1 November 2011,
pukul 19.30 WIB)
10
1 komentar:
klmk jn h
Posting Komentar